Pengumuman:
Author

admin

Browsing

Medan, 3 Mei 2023. Ni Kadek Su Wardani yang merupakan mahasiswa BK Fakultas Ilmu Pendidikan dengan bimbingan Dosen Pembimbing Ibu Nindya Ayu Pristanti, S.Pd., M.Pd. mewakili Universitas Negeri Medandalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Wilayah LLDIKTI I. Perwakilan dapat meraih Prestasi dan ditetapkan sebagai Juara II. Doa dan Harapan diberikan kepada Ni Kadek Su Wardani supaya mendapatkan prestasi di Tingkat Nasional.

Dalam rangka memperkuat mutu dan kualitas pendidikan, Jurusan Pendidikan Masyarakat (Penmas) Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan penandatanganan MoA dengan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Universitas Negeri Malang (UM). Nota MoA tersebut ditandatangani oleh Dekan FIP Unimed Prof. Dr. Yusnadi, MS., Ka. Jurusan PLS Dr. Zulkarnain, M.Pd., M.Si. dan Ka. Jurusan Penmas Silvia Mariah Handayani, M.Pd., Ph.D. dihadiri juga oleh Dosen Penmas Unimed dan ratusan mahasiswa Penmas Unimed.

Selain penandatanganan kerjasama, Jurusan Penmas juga menggelar Kuliah Tamu yang bertajuk Pemberdayaan Masyarakat dalam perspektif Pendidikan Masyarakat, dengan pemateri Dr. Zulkarnain, M.Pd., M.Si. yang dilaksanakan di Aula Lt. 3 FIP Unimed.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Yusnadi, MS. mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, guna menambah wawasan dan mendalami pendidikan masyarakat. Kerjasama dan Kuliah Umum pada hari ini akan memberikan pengetahuan mendalam mengenai pemberdayaan masyarakat, karena tema hari ini memang sangat melekat dengan Pendidikan Masyarakat. Mahasiswa Penmas harus bisa menjadi garda terdepan dalam pembangunan di masyarakat, khususnya perbedayaan masyarakat yang merupakan bagian dari pendidikan masyarajat itu sendiri. Diharapkan agar kegiatan ini rutin dilaksanakan, karena banyak pengalaman baru dan ilmu yang dapat diserap selain perkuliahan di kampus. Semoga nantinya dapat diaplikasikan dan dikembangkan, baik dalam perkuliahan maupun setelah tamat nantinya.

Ketua Jurusan Penmas Unimed, Silvia Mariah Handayani, M.Pd., Ph.D. mengatakan Tujuan pemberdayaan masyarakat yaitu untuk memberikan kontribusi untuk mencapai kemandirian masyarakat yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan – permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Dan menjadikan masyarakat dapat mempergunakan daya kognitif, afektif, serta psikomotorik yang dimilikinya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi di lingkungan internal maupun eksternal masyarakat. Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, menggerakan partisipasi masyarakat bukan hanya essensial untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan pemerintah, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri. Oleh karena itu menjadi tugas penting bagi kita selaku akademisi dan praktisi pendidikan masyarakat untuk membimbing, mengarahkan dan menciptakan iklim yang mendukung kegiatan pemberdayaan tersebut. Pendidikan masyarakat memiliki peran penting dalam menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi, memampukan, dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan, kesenjangan atau ketidakberdayaan. Pendidikan Masyarakat tentu memiliki keterkaitan dengan program pemberdayaan, sebab dalam sebuah program pemberdayaan tidak hanya sebatas pada pemberian keterampilan, pengetahuan, maupun sarana dan prasarana. Lebih dari itu, suatu program pemberdayaan harus memiliki suatu fondasi yang harus didapatkan oleh masyakat sasaran, yakni upaya penyadaran, perubahan sikap dan pola pikir.

Hal ini tentu tidak asing bagi kajian pendidikan masyarakat menyangkut pendekatan maupun metode yang umumnya sasarannya adalah orang dewasa begitu juga pada program pemberdayaan masyarakat. Terlebih lagi dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, langkah kerja yang diambil pun tidak jauh dari kajian pendidikan masyarakat, mulai dari penjaringan data melalui identifikasi kebutuhan, penyusunan program yang berorientasi pada tujuan, hingga mobilisasi dan penciptaan iklim pada masyarakat sasaran yang tentu saja hal tersebut menjadi ranah pendidikan luar sekolah sebagai fondasi utama dalam pembentukan masyarakat yang berdaya.

Dalam paparannya, Dr. Zulkarnain, M.Pd., M.Si. mengatakan ada beberapa prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat yang harus diperhatikan, diantaranya proses membenatu masyarakat mengembangkan kemampuannya sendiri menjadi mandiri, proses mengembangkan potensi menumbuhkan kapasitas memecahkan masalahnya, proses mendidik masyarakat memperoleh pengetahuan dan keterampilan, proses memperkuat keberdayaan masyarakat, proses masyarakat untuk berpartisipasi dan memobilisasi sumber daya, proses orang-orang untuk berpartisipasi dalam pembangunan, proses orang-orang untuk berpartisipasi dan melakukan perubahan.

Karena pemberdayaan masyarakat merupakan proses pendidikan masyarakat (helping people to help them selves) artinya membantu agar mereka (masyarakat, kelompok, komunitas, dan individu) dapat meningkatkan harkat sebagai manusia melalui proses pembelajaran. Dimana dapat meningkatkan penguatan kapasitas dalam meningkatkan kemampuan individu, kelompok, kelembagaan untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan, menumbuhkan semangat belajar bersama yang mandiri dan partisipatif, dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat karena adanya stimulus dari luar dan proses meningkatkan penegtahuan dan keterampilan serta kemandirian masyarakat. Menurut landasan filosopis Pendidikan Masyarakat melayani warga agar dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hayat, membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental serta memenuhi kebutuhan belajar masyarakat. (Humas Unimed/eo)

Sumber: https://www.unimed.ac.id/2023/02/23/perkuat-mutu-pendidikan-jurusan-penmas-unimed-gelar-kuliah-tamu-dan-moa-dengan-pls-um/

Fakultas Ilmu Pendidikan selenggarakan Rapat Akademik menjelang dimulainya perkuliahan semester Genap Tahun 2022/2023 secara luring di Ruang Aula FIP Unimed. Acara dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S. Dalam sambutannya dekan berpesan bahwa perkuliahan akan segera kita laksanakan mulai 6 Februari 2022, meskipun belum ada kepastian terkait mekanisme perkulihanan. Namun, kita akan menetapkan Hybrid dengan tetap mengikuti arahan dari universitas. Dekan mengucapkan terima kasih kepada ketua jurusan dan prodi yang telah menyelenggarakan ujian skripsi secara luring, Namun tetap bisa menfasilitas terkait dosen yang tidak dapat hadir secara langsung. Dekan berharap pegawai dapat menyelenggarakan layanan pendidikan kepada mahasiswa dengan baik dan tetap mengikuti disiplin pegawai sesuai dengan aturan yang ada.

Perkenalkan, saya Eunice Priscila Br Bangun Mahasiswa PG PAUD FIP UNIMED. Saat ini saya sedang mengikuti kegiatan yang sangat luar biasa. Kegiatan ini bukan yang pertama kali bagi saya, tapi kegiatan terbaik yang pernah saya lakukan hingga saat ini. Saya akan sedikit berbagi pengalaman saya mengikuti kegiatan Gerakan SUMUT Mengajar (GSM). Pengabdian GSM akan dilaksanakan selama 18 hari yang dimulai pada 13 Januari hingga 30 Januari 2023. Peserta yang mengikuti pengabdian ini terdiri atas Pemuda-Pemudi terbaik Sumatera Utara dari berbagai Universitas di Indonesia.

Saya dan rekan-rekan relawan berkumpul di Aula Tengku Rijal Nurdin pada tanggal 13 Januari 2023 untuk mengikuti pelepasan relawan sebelum kami benar-benar dekat dengan masyarakat secara langsung dan di lepaskan secara resmi oleh Ibu Gubernur Hj. Nawal Lubis sebagai Ketua GPMB Sumatera Utara, Ibu Dwi Endah Purwanti, SS, MSi sebagai Pembina Sumut Mengajar, dan Ibu Fauza Qadriah, SH,MH sebagai Direktur Eksekutif Sumut Mengajar. Setelah usai, kami berangkat dengan 2 bus ke Kab. Simalungun. Sesampainya di Kab. Simalungun kami disambut dengan hangat oleh Bupati dan Camat setempat. Setelah mendapat arahan arahan dari Bupati dan Camat, akhirnya kami menuju ke desa masing-masing. Setibanya di desa tepatnya desa Bandar Pulo kami diterima dengan hangat dan sukacita oleh warga desa, sebuah momen yang menyentuh dan menjadikan saya lebih bersemangat.

Tujuan kegiatan pengabdian yang dilakukan ini yakni membantu memberantas buta huruf serta anak anak yang tidak bisa CALISTUNG di Kabupaten Simalungun tepatnya pada desa Bandar Pulo.
Adapun sekolah yang menjadi tempat pengabdian adalah SDN 091658 Habatu dan SDN Bandar Pulo. Yang mana dimasing- masing sekolah tersebut terdapat anak-anak yang masih tidak bisa CALISTUNG. Selain mengajari anak-anak calistung. Mereka juga ikut berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di desa bandar pulo tersebut.

Selama mengabdi di desa ini banyak cerita yang saya dapat, banyak pengalaman yang saya dapat. Pagi hari jam 07.00 saya dan tim kelompok yaitu Abdul Azis Ujung (UINSU) dan Siti Marhamah Telaumbanua (PGSD FIP UNIMED) sudah berada di SDN Habatu, murid disekolah ini sangat tidak banyak hanya ada 80 murid dari kelas 1-6. Masih banyak dari mereka yang tidak memakai sepatu sekolah melainkan hanya memakai alas kaki seadanya. Pagi hari kami mengajar membaca, mengeja dan mengenalkan huruf kepada 12 orang murid yang tidak bisa CALISTUNG. Melihat mereka saya sangat sedih karena ada bbrp murid yang sudah kelas 5&6 SD namun belum bisa mengenal huruf, mengeja dan membaca. Namun dengan semangat antusias mereka dalam belajar dikarenakan hadirnya kami, saya dan tim juga tambah semangat untuk memberikan ilmu dan mengajarkan mereka dengan sebaik mungkin. Kemudian di sore hari kami mengadakan kelas seperti les private bagi 12 anak yang tidak bisa CALISTUNG dan anak warga desa yang ingin ikut belajar. Ternyata menjadi guru SD butuh tenaga dan energi yang sangat extra, bukan hanya extra di otak tetapi extra di suara dan badan, karena begitu lasaknya dan ributnya anak anak tersebut. Kemudian dimalam hari kami tetap melaksanakan pembelajaran bagi warga desa yang ingin belajar diluar CALISTUNG, seperti belajar bahasa inggris, belajar perkalian dan pembagian. Dan masi banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Perkembangan setiap anak desa ini sangat kurang dikarenakan pendidikan dasar yaitu orangtua tidak ad, orangtua mereka setiap pagi sebelum/sesudah mengantar anaknya kesekolah langsung ke ladang untuk bekerja, tidak ada waktu orangtua yang diberikan kepada anaknya untuk mengajar dan membantu perkembangan membaca, menulis, menghitung, dll. Sehingga anak tersebut menjadi bahan bullyan, bahan cibiran di warga desa. Oleh sebab itu, kami hadir juga untuk memberikan pemahaman kepada setiap orangtua, bahwasanya anak itu tidak cukup hanya belajar di sekolah namun belajar dirumah bersama orangtua, sangatlah penting.

Sebuah harapan dalam pengabdian ini menjadi pemicu bagi murid-murid di Kabupaten Simalungun untuk meraih dan Mengejar prestasi. Dengan mengikuti pengabdian masyarakat ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk bisa mengikuti gerakan yang senada dengan ini agar dapat menambah pengalaman sekaligus membantu meningkatkan Pendidikan masyarakat di Sumatera Utara, khususnya daerah-daerah 3T yang masih membutuhkan perhatian di bidang pendidikan.