Perkenalkan, saya Eunice Priscila Br Bangun Mahasiswa PG PAUD FIP UNIMED. Saat ini saya sedang mengikuti kegiatan yang sangat luar biasa. Kegiatan ini bukan yang pertama kali bagi saya, tapi kegiatan terbaik yang pernah saya lakukan hingga saat ini. Saya akan sedikit berbagi pengalaman saya mengikuti kegiatan Gerakan SUMUT Mengajar (GSM). Pengabdian GSM akan dilaksanakan selama 18 hari yang dimulai pada 13 Januari hingga 30 Januari 2023. Peserta yang mengikuti pengabdian ini terdiri atas Pemuda-Pemudi terbaik Sumatera Utara dari berbagai Universitas di Indonesia.

Saya dan rekan-rekan relawan berkumpul di Aula Tengku Rijal Nurdin pada tanggal 13 Januari 2023 untuk mengikuti pelepasan relawan sebelum kami benar-benar dekat dengan masyarakat secara langsung dan di lepaskan secara resmi oleh Ibu Gubernur Hj. Nawal Lubis sebagai Ketua GPMB Sumatera Utara, Ibu Dwi Endah Purwanti, SS, MSi sebagai Pembina Sumut Mengajar, dan Ibu Fauza Qadriah, SH,MH sebagai Direktur Eksekutif Sumut Mengajar. Setelah usai, kami berangkat dengan 2 bus ke Kab. Simalungun. Sesampainya di Kab. Simalungun kami disambut dengan hangat oleh Bupati dan Camat setempat. Setelah mendapat arahan arahan dari Bupati dan Camat, akhirnya kami menuju ke desa masing-masing. Setibanya di desa tepatnya desa Bandar Pulo kami diterima dengan hangat dan sukacita oleh warga desa, sebuah momen yang menyentuh dan menjadikan saya lebih bersemangat.
Tujuan kegiatan pengabdian yang dilakukan ini yakni membantu memberantas buta huruf serta anak anak yang tidak bisa CALISTUNG di Kabupaten Simalungun tepatnya pada desa Bandar Pulo.
Adapun sekolah yang menjadi tempat pengabdian adalah SDN 091658 Habatu dan SDN Bandar Pulo. Yang mana dimasing- masing sekolah tersebut terdapat anak-anak yang masih tidak bisa CALISTUNG. Selain mengajari anak-anak calistung. Mereka juga ikut berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di desa bandar pulo tersebut.
Selama mengabdi di desa ini banyak cerita yang saya dapat, banyak pengalaman yang saya dapat. Pagi hari jam 07.00 saya dan tim kelompok yaitu Abdul Azis Ujung (UINSU) dan Siti Marhamah Telaumbanua (PGSD FIP UNIMED) sudah berada di SDN Habatu, murid disekolah ini sangat tidak banyak hanya ada 80 murid dari kelas 1-6. Masih banyak dari mereka yang tidak memakai sepatu sekolah melainkan hanya memakai alas kaki seadanya. Pagi hari kami mengajar membaca, mengeja dan mengenalkan huruf kepada 12 orang murid yang tidak bisa CALISTUNG. Melihat mereka saya sangat sedih karena ada bbrp murid yang sudah kelas 5&6 SD namun belum bisa mengenal huruf, mengeja dan membaca. Namun dengan semangat antusias mereka dalam belajar dikarenakan hadirnya kami, saya dan tim juga tambah semangat untuk memberikan ilmu dan mengajarkan mereka dengan sebaik mungkin. Kemudian di sore hari kami mengadakan kelas seperti les private bagi 12 anak yang tidak bisa CALISTUNG dan anak warga desa yang ingin ikut belajar. Ternyata menjadi guru SD butuh tenaga dan energi yang sangat extra, bukan hanya extra di otak tetapi extra di suara dan badan, karena begitu lasaknya dan ributnya anak anak tersebut. Kemudian dimalam hari kami tetap melaksanakan pembelajaran bagi warga desa yang ingin belajar diluar CALISTUNG, seperti belajar bahasa inggris, belajar perkalian dan pembagian. Dan masi banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Perkembangan setiap anak desa ini sangat kurang dikarenakan pendidikan dasar yaitu orangtua tidak ad, orangtua mereka setiap pagi sebelum/sesudah mengantar anaknya kesekolah langsung ke ladang untuk bekerja, tidak ada waktu orangtua yang diberikan kepada anaknya untuk mengajar dan membantu perkembangan membaca, menulis, menghitung, dll. Sehingga anak tersebut menjadi bahan bullyan, bahan cibiran di warga desa. Oleh sebab itu, kami hadir juga untuk memberikan pemahaman kepada setiap orangtua, bahwasanya anak itu tidak cukup hanya belajar di sekolah namun belajar dirumah bersama orangtua, sangatlah penting.
Sebuah harapan dalam pengabdian ini menjadi pemicu bagi murid-murid di Kabupaten Simalungun untuk meraih dan Mengejar prestasi. Dengan mengikuti pengabdian masyarakat ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk bisa mengikuti gerakan yang senada dengan ini agar dapat menambah pengalaman sekaligus membantu meningkatkan Pendidikan masyarakat di Sumatera Utara, khususnya daerah-daerah 3T yang masih membutuhkan perhatian di bidang pendidikan.