Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED Sukses Gelar ICONSEIR 2025: Membangun Karakter Unggul Berbasis Kearifan Lokal dan Teknologi Global

Medan, 15 Oktober 2025 – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Medan sukses menyelenggarakan The 7th International Conference on Educational Science in Industry Era 5.0 (ICONSEIR) 2025 dengan tema “Navigating the Future of Education: Building Excellent Character Based on Local Wisdom and Global Technology.” Konferensi internasional ini menjadi ajang bergengsi bagi akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan dari berbagai negara untuk membahas arah masa depan pendidikan yang berkarakter, inovatif, serta berlandaskan nilai-nilai budaya di tengah derasnya arus teknologi global.

Acara ini menghadirkan narasumber ternama dari dalam dan luar negeri, yaitu Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd (Universitas Negeri Medan), Dr. Julie Lindsay dan Assoc. Prof. Lisa Jacka (University of Southern Queensland, Australia), Dr. Fatiha Senom (University Malaya, Malaysia), serta Dr. Retno Larasati (Knowledge Media Institute, The Open University, United Kingdom). Para narasumber menyampaikan berbagai perspektif global tentang transformasi pendidikan di era 5.0 yang menuntut kolaborasi antara teknologi, nilai kemanusiaan, dan budaya lokal.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd menekankan pentingnya local wisdom sebagai dasar dalam membangun karakter unggul di tengah perkembangan teknologi global. Beliau menjelaskan bahwa kearifan lokal merupakan sumber nilai dan moral yang harus diintegrasikan ke dalam proses pendidikan agar siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat. “Kemajuan teknologi harus menjadi alat untuk memperkuat nilai-nilai budaya dan kemanusiaan, bukan sebaliknya,” tegasnya.

Sementara itu, Dr. Julie Lindsay dan Assoc. Prof. Lisa Jacka dari University of Southern Queensland memaparkan topik menarik tentang pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran. Mereka menyoroti bagaimana AI dapat menjadi mitra strategis guru dalam merancang pembelajaran yang adaptif dan personal bagi setiap siswa. Keduanya juga menekankan perlunya etika dan kebijaksanaan dalam penggunaan AI agar teknologi ini tidak menggantikan peran manusia, melainkan memperkaya pengalaman belajar yang humanis dan inklusif.

Selanjutnya, Dr. Fatiha Senom dari University Malaya membahas konsep digital pedagogy, yaitu pendekatan pedagogis yang mengintegrasikan teknologi digital secara efektif ke dalam proses belajar-mengajar. Ia menegaskan bahwa guru masa kini harus memiliki literasi digital yang kuat agar dapat memanfaatkan teknologi untuk memperkuat interaksi, kolaborasi, serta keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Menurutnya, pendidikan yang adaptif terhadap teknologi harus tetap menempatkan guru sebagai fasilitator nilai dan karakter.

Dari Inggris, Dr. Retno Larasati dari The Open University menyampaikan materi tentang knowledge media dan pentingnya literasi digital dalam membentuk keterampilan abad ke-21. Ia menjelaskan bahwa penguasaan media pengetahuan digital merupakan fondasi penting dalam mempersiapkan generasi muda yang mampu berpikir kritis, berinovasi, dan berempati dalam menghadapi tantangan global yang kompleks.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Baharuddin, ST., M.Pd, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi ini. Beliau menegaskan bahwa ICONSEIR 2025 menjadi tonggak penting bagi UNIMED dalam memperkuat kolaborasi akademik internasional. “Konferensi ini adalah momentum bagi kita untuk menavigasi masa depan pendidikan yang berkarakter unggul, berpijak pada nilai lokal, dan terbuka terhadap inovasi global,” ujarnya.

Kegiatan ICONSEIR 2025 juga dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris Senat Universitas Negeri Medan, para Dekan dan Wakil Dekan Fakultas di lingkungan UNIMED, serta Direktur dan Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana. Kehadiran para pimpinan universitas menandakan dukungan penuh terhadap upaya Fakultas Ilmu Pendidikan dalam memperluas jejaring internasional dan memperkuat peran UNIMED di kancah global.

Tercatat sebanyak 63 presenter atau pemakalah memaparkan hasil penelitian mereka yang mencakup topik pendidikan, teknologi pembelajaran, dan penguatan karakter. Sementara itu, 574 peserta dari berbagai perguruan tinggi nasional dan internasional turut ambil bagian dalam konferensi ini. Dalam sambutannya, Ketua Panitia ICONSEIR 2025, Dr. Halimatussakdiah, S.Pd., M.Hum, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini dengan sukses dan lancar. Beliau menegaskan bahwa ICONSEIR tidak hanya menjadi forum akademik, tetapi juga ruang kolaboratif untuk mempertemukan gagasan dan penelitian lintas negara. “Melalui konferensi ini, kita berharap muncul inovasi dan sinergi baru dalam dunia pendidikan, yang memadukan nilai-nilai budaya lokal dengan kemajuan teknologi global,” ujarnya penuh semangat.

Melalui penyelenggaraan ICONSEIR 2025, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan menegaskan komitmennya untuk menjadi pelopor dalam mengintegrasikan kearifan lokal dan teknologi global guna membentuk generasi yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan pendidikan dunia.

Humas FIP UNIMED